Medan Elektrostatik
Medan elektrostatik dapat ditimbulkan dari tegangan tinggi. Secara sederhana medan elektrostatik dapat dihasilkan dengan menggosok dua buah isolator. Elektrostatik yang timbul dapat menarik potongan kertas atau membuat rambut berdiri. Dengan alasan memelihara kesehatan dan menjauhkan diri dari penyakit, banyak siswa di Jepang tiap pagi melakukan ritual “menggosokan handuk kering” ke tubuh mereka untuk menghasilkan medan elektrostatik. Ritual ini merupakan tradisi kuno bangsa Jepang yang telah berusia ratusan tahun sebelum pengobatan modern timbul. Ritual “menggosok kulit” sangat baik untuk meningkatkan imunitas sel, dan proses menyembuhkan diri sendiri.
Penyakit
Tubuh kita merupakan jaringan energi listrik yang menyebar di seluruh tubuh. Saat ada gangguan aliran energi tubuh, maka organ-organ tidak mendapatkan nutrisi dan energi yang cukup. Dalam konsep ini penyakit disebabkan oleh ketidak-seimbanga1n energi dalam tubuh, maka untuk penyembuhan, medan energi tersebut harus diselaraskan kembali, seperti pemakaian energi Chi dalam pengobatan Cina. Kesulitannya, untuk dapat membangkitkan energi yang cukup kuat sebagai penyembuhan, diperlukan seseorang ahli yang telah mempelajari ilmu itu cukup lama dan berpengalaman. Karena itulah manusia menciptakan mesin yang dapat membangkitkan energi ini, sehingga bisa dipakai semua orang dengan mudah.
Elektrostatik untuk Penyembuhan
Tubuh kita secara alami menghasilkan energi elektrostatis, yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh baik secara mekanis maupun kimiawi.
Oksigen (O2) diperlukan tubuh dalam oksidasi molekul bahan bakar dengan melepas energi untuk menggerakkan aktivitas metabolisme sel. O2 diangkut hemoglobin (Hb) melalui darah dari paru-paru ke seluruh jaringan. Hb mengikat O2 pada pH (derajat keasaman) 7,4 , saat pH darah turun 0,2 poin, Hb mulai melepaskan O2.
Enzim adalah beberapa gugus polipeptida (protein), terdiri dari rantai asam amino, yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimiawi tubuh. Kinerja enzim sangat dipengaruhi suhu dan pH. Medan elektrostatik di sekitar kita secara kontinyu menghasilkan ion-ion negatif, yang mempengaruhi kinerja enzim, memberikan kondisi pH yang sangat baik dan energi dinamik sehingga enzim bekerja lebih efisien dalam menghasilkan kembali molekul O2.
Seluruh proses ini akan merangsang metabolisme sel-sel dan terjadi keseimbangan baru pada asam basa elektrolit dalam darah.
Perubahan pH darah menyebabkan eritrosit menumpuk, mengurangi permukaan membrane bebas, akibatnya menghalangi pengiriman oksigen dan aliran sel di pembuluh kapiler.
Selain itu, medan elektrostatik merangsang penerima sensor dalam kulit yang pada akhirnya merangsang hipotalamus dan hipofisis, serta area lain dalam darah untuk meningkatkan fungsi homeostatis (kondisi tubuh yang stabil). Hipotalamus merupakan pusat penampung dan pengirim informasi dari berbagai arah, untuk menghasilkan suatu aktivitas. Hipotalamus berfungsi sebagai pemonitor dan pengontrol berbagai aktivitas tubuh, termasuk mengatur produksi hormon, mengontrol sekresi kelenjar-kelenjar lain, melalui kelenjar pituitary. Hipofisis adalah kelenjar endokrin, yang mengeluarkan bermacam-macam hormon, termasuk hormon yang mempengaruhi kelenjar lainnya, sehingga disebut kelenjar kepala bagi kelenjar endokrin lainnya.
Oksigen (O2) diperlukan tubuh dalam oksidasi molekul bahan bakar dengan melepas energi untuk menggerakkan aktivitas metabolisme sel. O2 diangkut hemoglobin (Hb) melalui darah dari paru-paru ke seluruh jaringan. Hb mengikat O2 pada pH (derajat keasaman) 7,4 , saat pH darah turun 0,2 poin, Hb mulai melepaskan O2.
Enzim adalah beberapa gugus polipeptida (protein), terdiri dari rantai asam amino, yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimiawi tubuh. Kinerja enzim sangat dipengaruhi suhu dan pH. Medan elektrostatik di sekitar kita secara kontinyu menghasilkan ion-ion negatif, yang mempengaruhi kinerja enzim, memberikan kondisi pH yang sangat baik dan energi dinamik sehingga enzim bekerja lebih efisien dalam menghasilkan kembali molekul O2.
Seluruh proses ini akan merangsang metabolisme sel-sel dan terjadi keseimbangan baru pada asam basa elektrolit dalam darah.
Perubahan pH darah menyebabkan eritrosit menumpuk, mengurangi permukaan membrane bebas, akibatnya menghalangi pengiriman oksigen dan aliran sel di pembuluh kapiler.
Selain itu, medan elektrostatik merangsang penerima sensor dalam kulit yang pada akhirnya merangsang hipotalamus dan hipofisis, serta area lain dalam darah untuk meningkatkan fungsi homeostatis (kondisi tubuh yang stabil). Hipotalamus merupakan pusat penampung dan pengirim informasi dari berbagai arah, untuk menghasilkan suatu aktivitas. Hipotalamus berfungsi sebagai pemonitor dan pengontrol berbagai aktivitas tubuh, termasuk mengatur produksi hormon, mengontrol sekresi kelenjar-kelenjar lain, melalui kelenjar pituitary. Hipofisis adalah kelenjar endokrin, yang mengeluarkan bermacam-macam hormon, termasuk hormon yang mempengaruhi kelenjar lainnya, sehingga disebut kelenjar kepala bagi kelenjar endokrin lainnya.
Sumber: Pendapat Kedua untuk Kesehatan